Sabtu, 19 Maret 2016

Makalah MFT & VO2MAX


KATA PENGANTAR

                                                                                                                               
    



                Puji dan syukur kami hantarkan pada kehadirat Tuhan,Allah yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

      Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu Guru Kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.









                                                                                                                                 Pacitan,1 Mei 2015





                                                                                                                                    Tim Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah

        Kegiatan olahraga merupakan kegiatan yang tiada putus-putusnya, bahkan dapat dikatakan bahwa olahraga sudah merupakan suatu bagian dari kegiatan hidup manusia.Olahraga sudah merupakan kebutuhan hidup manusia. Dengan berolahraga terutama olahraga kesehatan akan dapat memelihara dan meningkatkan derajat hidup manusia. Tanpa olahraga akan terjadi penurunan kesehatan dan memperbesar kemungkinan terserang penyakit non infeksi.Manusia yang sehat merupakan sumberdaya yang dibutuhkan dalam pembangunan oleh karena itu olahraga perlu makin dimasyarakatkan dan ditingkatkan sebagai cara pembinaan jasmani dan rokhani bagi setiap anggota masyarakat”. Kemudian didukung pula oleh anjuran pemerintah dengan gerakan Panji Olahraga Nasional yaitu: “Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”.

    Sehingga dengan olahraga tersebut diharapkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani akan meningkat. Oleh karena itu, kebugaran jasmani yang tinggi diperlukan oleh anak usia sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah. Dengan memiliki kebugaran jasmani yang tinggi, siswa mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan siswa yang memiliki kebugaran jasmani yang rendah.



1.2              Rumusan Masalah

·                     Apa itu VO2 Max ?
·                     Apa itu MFT ?

1.3              Tujuan / Manfaat kepenulisan

·                     Untuk mengatahui lebih dalam tentang VO2 Max dan MFT.
·                     Untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh guru pembimbing kami.
·                     Untuk membantu menambah pengetahuan masyarakat luas tentang VO2 Max dan MFT.









BAB II
PEMBAHASAN

A.                 VO2 Max

·                     Pengertian VO2 Max
   VO2 max adalah volume oksigen maksimum yang dapat digunakan permenit. Menurut Guyton dan Hall (2008) dalam Giri Wiarto (2013:13) VO2 max adalah kecepatan pemakaian oksigen dalam metabolisme aerob maksimum. Menurut Thoden dalam modul Suranto (2008 : 118) VO2max merupakan daya tangkap aerobik maksimal menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi per satuan waktu oleh seseorang selama latihan atau tes, dengan latihan yang makin lama makin berat sampai kelelahan, ukurannya disebut VO2max.
    Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan. Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mengubah makanan menjadi ATP (adenosine triphosphate) yang siap dipakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istirahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan 8   banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen dan menghasilkan CO2.
·                     Cara Melatih VO2 Max
   Untuk melatih VO2 max, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, latihan harus menggunakan otot-otot besar tubuh secara intensif (terus-menerus) dalam durasi yang relative lama. Latihan yang baik untuk meningkatkan VO2 max adalah jenis latihan cardio atau aerobic, latihan yang memacu detak jantung, paru dan system otot. Latihan harus berlangsung dalam durasi yang relative lama namun dengan intensitas sedang. Sejumlah penelitian menunjukan bahwa meningkatkan VO2 max dapat dengan latihan pada intensitas detak jantung 65% sampai 85% dari detak jantung maksimum, selama setidaknya 20 menit, frekuensi 3-5 kali seminggu (French & long). Contoh latihan yang dapat dilakukan adalah lari diselingi jogging jarak jauh, fartlek, circuit training, cross country, interval training, atau kombinasi dan modifikasi dari latihan tersebut.
·                     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi VO2 Max
Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 max diantaranya adalah (Burhanudin Sadly, 2015):
·                     Umur
·                     Latihan
·                     Ketinggian suatu tempat (kadar O2)
·                     Faktor psikologis seperti :
-                           Kemampuan jaringan otot untuk menggunakan oksigen dalam proses produksi energi   tubuh.
-                           Kemampuan system syaraf jantung dan paru-paru (cardiovascular) untuk mengangkut oksigen k edalam jaringan otot.


B.Multistage Fitnes Test (MFT)
    Merupakan sebuah tes yang digunakan untuk mengukur VO2max seseorang .Digunakan untuk mengukur daya tangkap aerobik maksimal yang menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi per satuan waktu oleh seseorang selama latihan atau tes  dengan latihan yang makin lama makin berat sampai kelelahan.Ambilan O2 seseorang akan menggambarkan tingkat kebugaran jasmani dari orang tersebut.Dengan demikian, maka semakin banyak ambilan O2 akan semakin baik pula katagori tingkat kebugaran jasmani orang itu dan sebaliknya semakin sedikit ambilan O2, maka semakin rendah tingkat kebugaran jasmaninya.

·                     Prosedur Tes MFT
Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan beberapa orang sekaligus.Asalkan yang mengetes dapat mencatat dengan tepat dan cermat setiap tahapan tes serta dapat menghentikan dengan tepat sesuai dengan ketentuan.Tes MFT sangatlah mudah dilakukan karena dibandingkan dengan tes-tes kebugaran lainnya tes ini tidak rumit dalam pelaksanaannya. tes ini mengukur koordinasi jantung, paru dan pembuluh darah atau dengan kata lain Cardiovascular. ketika seseorang memiliki Cardiovascular yang baik dan kuat maka kebugarannya dapat dikatakan kuat pula.
·                     Mekanisme Tes MFT
     Peserta tes akan berlari sejauh 20 m secara bolak balik.Peserta yang tidak kuat akan diberhentikan dalam tes.Pada tes ini terdapat 21 tingkatan denagan 16 balikan yang semakin tinggi tingkatannya maka semakin baik pula kondisi Cardiovascular orang tersebut.

·                     Beberapa Tindakan Pencegahan
®                  Peserta tes harus dalam kondisi sehat dan apabila terdapat peserta tes yang kurang sehat dapat melakukan konsultasi dengan dokter, perawat atau tenaga medis lainnya.
®                  Pengetes perlu menggugah motivasi dan perhatian peserta test agar mereka dapat melakukan tes dengan sungguh-sungguh.Usahakan sedapat mungkin peserta tes berhenti berlari ketika tidak dapat lagi menyesuaikan langkah dengan signyal yang didiktekan lewat kaset.

·                     Perlengkapan Test
®                 Lapangan atau halaman untuk melaksanakan tes. halaman yang dimaksud harus memiliki panjang lebih dari 22m dan lebar 1 sampai 1.5M. halaman tidak boleh licin, panas, tidak rata(berbatu) dengan suasana yang teduh dan sejuk.
®                 Tape recorder, CD player tau pemutar musik lainnya yang dapat memutarkan cassette penuntun MFT
®                 Kaset pendukung atau panduan MFT sebagai pemandu melaksanakan tes MFT
®                 Alat ukur panjang untuk mengukur panjang halaman atau lapangan yang akan digunakan sebagai Trek/lintasan lari MFT.


®                 Tanda Batas Jarak dapat memepergunakan Lakban, tali, atau pembatas lainnya yang dapat memmisahkan lintasan yang satu dengan yang lain. disarankan menggunakan lakban agar peserta tidak tersandung saat lari.

·                     Persiapan Pelaksanaan Test
®                  Ukur lintasan yang digunakan lari bolak balik sepanjang 20M, dimana kedua ujungnya diberi batas jarak.
®                  pastikan kaset atau CD pemandu MFT berada di awal.

·                     Persiapan Peserta Sebelum dan sesudah Test
®                  Usahakan sebelum Tes Peserta tidak makan ataupun minum terlalu banyak. boleh makan namun yang ringan seperti roti ataupun camilan dengan jumlah yang sedikit.
®                  Peserta harus melakukan pemanasan atau pereegangan terlebih dahulu sebelum melakukan tes terutama otot-otot pada tungkai.
®                  Setelah melakukan tes peserta hendaknya melakukan pendinginan berupa berjalan ataupun melakukan cooling down

·                     Pelaksanaan Tes
®                  Hidupkan Tape atau CD panduan tes MFT
®                  selanjutnya akan terdenganr bunyi “TUT” tunggal dengan beberata interval yang teratur
®                  Peserta tes diharapkan untuk sampai ke ujung yang bertepatan dengan sinyal “TUT” yang pertama berbunyi untuk kemudian berbalik dan berlari kearah yang berlawanana.
®                  Selanjutnya setiap satu kali sinyal “TUT”  berbunyi perserta tes harus dapat mencapai disalah satu lintasan yang ditempuhnya
®                  Setelah mencapai interval satu menit disebut level atau tingkatan satu yang terdiri dari tujuh b alikan atau shuttle
®                  Selanjutnya mencapai interval satu menit akan berkurang sehingga menyelsaikan level selanjutnya perserta harus berlari lebih cepat
®                  setiap kali peserta tes  menyelsaikan jarak 20m sosisis salahsatu kaki harus menginjak atau melewati batas atau garis 20m.
®                  setiap peserta harus berusaha untuk berlari selama mungkin sesuai dengan irama yang telah diatur oleh kaset atau CD.
®                  Jika peserta gagal mencapai garis pembatas 20m sebanyak 2 kali berturut-turut maka akan dihentikan atau telah dinyatakan tidak kuat dalam melaksananakan tes MFT



BAB III
KESIMPULAN
  
        Seperti yang dikatakan oleh Karhiwikarta, (1991) : “Kebugaran jasmani pada hakikatnya merupakan suatu kondisi tubuh yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan baik maupun melakukan pekerjaan yang tidak terduga”.Kebugaran jasmani mempunyai arti penting bagi anak usia sekolah, antara lain dapat meningkatkan fungsi organ tubuh, sosial emosional, sportivitas, dan semangat kompetisi.Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa: kebugaran jasmani mempunyai hubungan positif dengan prestasi akademis (Iskandar Z.Adisapoetra, dkk, 1999). Selain itu, tingkat kebugaran jasmani bukan hanya untuk memelihara tubuh yang sehat, melainkan juga untuk menyembuhkan tubuh yang tidak sehat (Cooper, 1983).

     Oleh karena itu terdapat beberapa macam alat ukur untuk mengetahui katagori tingkat kebugaran jasmani seseorang diantaranya adalah Multistage Fitnes Test (MFT).Tes ini digunakan untuk mengestimasi VO2max orang yang berusia 20 tahun keatas dan orang yang mempunyai masalah dengan fisik.Tes ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak ambilan O2 seseorang pada saat melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Ambilan O2 seseorang akan menggambarkan tingkat kebugaran jasmani dari orang tersebut.Mereka yang mempunyai VO2max tinggi adalah orang yang mempunyai tingkat kebugaran jasmani baik, sedangkan yang mempunyai VO2max rendah, adalah orang yang tingkat kebugaran jasmaninya rendah (Kathleen Kuntaraf, Jonathan Kuntaraf, 1992).

       Dengan demikian, maka semakin banyak ambilan O2 seseorang maka semakin baik pula katagori tingkat kebugaran jasmani orang itu dan sebaliknya semakin sedikit ambilan O2, maka semakin rendah tingkat kebugaran jasmaninya.















DAFTAR PUSTAKA

·                     Simon M.Kes, Drs Rochdi.( 2006) Laporan Penelitian Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan VO2MAX Antara Anak Tunagrahita Ringan Dengan Anak Normal Tingkat Pendidikan SLTP.

 
 
Kunci Dunia Kecilku Blogger Template by Ipietoon Blogger Template